Translate

Analisis Fundamental Saham Price To Earning Ratio PER atau P/E.

Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas yang menjadi daya tarik fundamental adalah ekspetasi dividen di masa yang akan datang, dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada investor dalam agenda rutin tahunan.

Pembagian rutin dividen setiap tahun akan meningkatkan kepercayaan investor dan GCG sehingga masyarakat yakin untuk berinvestasi pada akhirnya mempengaruhi kenaikan harga saham secara jangka menengah atau panjang, investor pun mendapatkan profit cash dari dividen dan gain.

Ekspetasi dividen yang akan diberikan di masa depan menjadi dasar keputusan investor fundamentalis untuk melakukan pembelian saham, sehingga ketika harga saham menyentuh harga tertentu investor akan segera membeli secepatnya sebelum harga naik akibat apresiasi pasar terhadap fundamental yang bagus.

Yang jadi pertanyaannya adalah bagaimana menentukan harga terbaik untuk keputusan melakukan investasi? bagi fundamentalis parameter harga saham menarik untuk dibeli dapat menggunakan rasio PER atau P/E.

1. Apa itu PER atau P/E Price to Earning Ratio?

PER atau P/E adalah rasio yang membandingkan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) terhadap laba bersih perusahaan terbuka atau perusahaan publik. Rumus PE adalah sebagai berikut: 

Cara Valuasi Saham P/E atau PER menggunakan Market Cap.
Cara Valuasi Saham P/E atau PER menggunakan Market Cap.

*) Market capitalization atau market cap rumusnya adalah perkalian jumlah saham biasa yang terdaftar dibursa dikali dengan harga saham saat ini, itulah kapitalisasi pasar emiten.

Jika yang diketahui EPS (Earning Per Share) atau laba bersih per lembar saham maka perhitungan rumus P/E atau PER sebagai berikut:

Cara Valuasi Saham PE atau PER menggunakan EPS.
Cara Valuasi Saham PE atau PER menggunakan EPS.

Informasi yang dapat diketahui dari PER adalah sebagai berikut:

1.1 Nilai PER adalah jangka waktu MINIMAL yang dibutuhkan agar investasi dapat balik modal.

Nilai PER menjadi ukuran waktu MINIMAL yang dibutuhkan agar investasi dapat balik modal dengan asumsi laba bersih tidak mengalami penurunan di masa yang akan datang dan Dividen Payout Ratio 100%. Sebagai contoh saya akan menggunakan Studi kasus dengan PER dan kinerja PTBA tahun buku 2022, contoh perhitungannya adalah sebagai berikut:

Contoh cara menghitung PER Saham.
Perhitungan PER PTBA Audit 2022, EPS dari Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) No. 33 dan Harga Saham Berdasarkan Data Yahoo Finance 30 Des 2022.


Perhitungan PER PTBA menggunakan data audit tahun 2022 dan harga penutupan pada hari perdagangan BEI terakhir yaitu tanggal 30 Desember 2022 didapat PER sebesar 3,37. Pada perhitungan diatas diketahui Break Event Point PTBA sama dengan PER artinya adalah jika DPR 100% atau minimal sebesar 1090 maka dalam kurun waktu selama 3,37 tahun investasi akan balik modal hanya melalui dividen. Perhitungan diatas dapat dipenuhi dengan syarat dua asumsi diatas terpenuhi.

1.2 Nilai PER Digunakan Untuk Mengetahui Dividend Yield. 

Nilai PER atau P/E dapat digunakan juga untuk mengestimasi dividen yield saham kedepannya. Estimasi dividen yield kedepannya perlu mempertimbangkan kecukupan kas emiten untuk dividen setelah dikurangi: 
1. Estimasi kebutuhan kas operasional kedepan
2. Estimasi CAPEX kedepan
3. Estimasi pembayaran pokok hutang
4. Estimasi kas untuk entitas induk (jika laporan keuangan konsolidasi dengan anak perusahaan). 

Pertimbangan lain diluar keuangan seperti:
1. Historis dividen group emiten dan atau emiten.
2. Dividen yield dan DPR peer (pesaing) di industri yang sama.
3. Siklus industri dalam makro ekonomi.
4. Negatif covenant untuk tidak membagikan dividen tunai seperti dari, kredit bank, obligasi, lease dan sukuk yang diperoleh.
5. Laba ditahan dan ekuitas harus memenuhi UU PT untuk membagikan dividen

Dengan mempertimbangkan kondisi diatas maka investor dapat memprediksi estimasi besaran dividen yield kedepan ketika perusahaan publik membagikan dividen. Dibawah ini adalah contoh perhitungan dividen yield dari PER dengan studi kasus dividen PTBA:

Cara menghitung estimasi dividen yield dari PER.
Cara menghitung estimasi dividen yield dari PER. 

Estimasi dividen yield perlu memperhatikan pertimbangan-pertimbangan diatas dan juga resiko bearish setelah cum date dividen. Estimasi dividen yield dapat memberikan keuntungan maksimal jika investor membeli ketika harga belum terapresiasi akibat sentimen makro dan internal. Oleh karena itu investor harus melakukan pendalaman analisa terkait keuangan, GCG dan juga forecast industri makro ekonomi dunia sebelum saham terapresiasi dan harganya naik.

2. Cara Menentukan Saham Terbaik Dari PER.

Disebutkan sebelumnya bahwa PER erat hubungannya dengan dividen dan estimasi keuntungan yang dapat diperoleh oleh investor maka menentukan saham terbaik dari PER adalah dengan cara membandingkan PER, kas, GCG, negatif covenant, historis dividen dan jumlah floating share. Berikut adalah studi kasus analisis saham menggunakan price to earning ratio (PER), contoh kasus menggunakan sektor energy pertambangan batu bara.

Cara Menentukan Saham Terbaik Dari PER 1.
Cara Menentukan Saham Terbaik Dari PER. 

Cara analisis saham menggunakan PER.

2.1 Cari Emiten yang dapat membagikan dividen sesuai UU PT dan tidak ada negatif covenant.

Ketentuan pembagian dividen tunduk pada UU, peraturan dan akibat hukum sebuah perjanjian. Secara umum pembagian dividen diatur pada pasal 70 sampai dengan pasal 73 UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan terbatas. Sedangkan akibat hukum sebuah perjanjian adalah negatif covenant.

UU PT juga merincikan ketentuan untuk tidak membagikan dividen dengan rangkumam sebagai berikut:
1. Dividen dibagikan sesuai dengan keputusan RUPST.
2. Dividen dibagikan dari laba bersih dan saldo laba ditahan atau cadangan harus positif.
3. Perseroan harus menyisihkan sebagian laba bersih untuk cadangan wajib sebelum dibagikan dividen. Cadangan wajib dapat diangsur.
4. Dividen interim dibagikan dengan syarat jumlah kekayaan bersih harus lebih besar dari jumlah modal disetor+ditempatkan.
5. Dividen interim yang dibagikan harus mempertimbangkan kecukupan cadangan untuk kegiatan perseroan dan kewajiban.

Sedangkan negatif covenant dividend adalah syarat dari perjanjian untuk tidak membagikan dividen yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Berdasarkan analisis, dari 6 emiten diatas yang tidak memenuhi syarat untuk membagikan dividen adalah BUMI karena masih mencatatkan saldo laba ditahan negatif.

2.2 Pilih emiten dengan PER yang relatif rendah

Pilih emiten dengan PER yang relatif rendah dan tidak berbeda jauh dari peers nya. BYAN memiliki PER tertinggi sehingga harga sangat premium (mahal) dan tidak masuk kategori ini.

2.3 Pilih emiten yang memiliki estimasi cadangan kas yang besar dan memiliki kemampuan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham entitas induk.

ADRO adalah emiten dengan struktur group usaha yang kompleks dan rumit ditambah dengan IPO nya ADMR menjadi beban financial kedepannya untuk pengembangan ADMR. Sehingga secara laporan keuangan konsolidasi kepentingan entitas anak akan menjadi pertimbangan ADRO untuk menggunakan CAPEX yang pada akhirnya menggerus kas untuk dividen.

Selain itu karena struktur group usaha ADRO yang kompleks maka akan muncul minority interest, jika minority interest berasal dari eksternal dan tidak memiliki friendly relation dengan Pemegang Saham Pengendali (PSP ) induk maka akan berdampak pada pembagian dividen dan berbagai hal terkait kas ADRO.

Contoh Dividen kepentingan non pengendali page4.future.blogspot.com
Dalam laporan arus audited terlihat terdapat Pembayaran dividen kepentingan non pengendali, sehingga mempengaruhi kas ADRO sebagai induk.


*)Minority interest adalah pemegang saham pada entitas anak emiten yang memiliki hak atas laba bersih entitas anak emiten sehingga berhubungan dengan kas emiten. Minority interest dapat dilihat di ekuitas bagian neraca dan laba-rugi bagian paling bawah sebelum laba per saham.

Jika entitas anak memberikan kontribusi yang besar terhadap laba bersih dan/atau terdiri dari pemegang saham yang bukan friendly maka minority interest akan sangat berdampak pada keputusan pembagian dividen entitas induk karena sebagian kas operasional dihasilkan oleh anak yang masih terdapat hak minoritas oleh pemegang saham lain.

Contoh minority interest yang berdampak pada induk adalah SMDR dengan entitas anak SAMU yang listing di SGX, ADRO dengan entitas anak ADMR, dan WMPP dengan entitas anak WMUU yang sama-sama listing di BEI.

2.4 Pilih Emiten yang rutin membagikan dividen yield yang menarik namun mempertimbangkan going concern dan perform market yang bagus.

Yang terakhir pilih emiten yang rutin membagikan dividen namun masih menyisakan kas untuk investasi kedepan sehingga bisnis berkelanjutan, untuk sektor energi batu bara proyeksi kedepan akan terjadi hilirisasi batu bara menjadi DME batu bara dan batu bara kokas. Bahkan banyak dari emiten batu bara ekspansi ke EBT. Karena kedepannya energi bersih akan difokuskan oleh dunia dan pemerintah maka emiten batu bara harus memiliki rencana CAPEX yang konkret untuk terealisasi kedepannya

Selain itu juga terdapat pertimbangan perform market, perform market artinya adalah saham perusahaan likuid, market cap besar dan memiliki floating share yang juga besar sehingga jika terjadi bearish tidak akan cepat turun dan terdapat market maker yang turut menggairahkan market.

Likuiditas yang baik seperti floating share besar dan market kap besar cenderung dimininati oleh market maker dari investor institusi yang ahli dalam trading saham karena resiko rendah ketimbang dengan saham rendah floating share, rendah market cap yang sangat volatile perubahan harganya.



Contoh Analisa Saham diatas bukan untuk mengarahkan atau mengajak pembaca untuk membeli/menjual saham. Pembaca harus melakukan riset secara pribadi untuk menentukan pilihan saham terbaik. 

Baca Juga:.


Komentar

  1. Tks ilmunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama.. Terima kasih juga sudah berkunjung ke blog saya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unduh Ebook Manajemen Pemasaran 15th Global Edition 2016 Philip Kotler PDF

Pengertian Fungsi Manajemen Konsep POLC (Planning, Organizing, Leading dan Controling)

Fungsi Manajemen Menurut Henry Fayol (POCCC/POSDC dan Principles of Management)