Translate

Analisis Fundamental Saham Untuk Pemula.

 1. Pengenalan Pasar Saham Bagi Pemula.

Saya memulai posting blog dengan judul contoh analisis fundamental saham bagi pemula dengan mengutip quotes dari Aswath Damodaran tentang pasar saham. Damodaran mengatakan "Market is inefficient" adalah benar, investor akan sulit memperkirakan keuntungan yang didapat untuk waktu yang telah ditentukan karena resiko pasar sulit untuk dimitigasi, namun secara statistik dapat diukur.






Damodaran Quotes Tentang Pasar Saham
Damodaran Quotes Tentang Pasar Saham.


Pergerakan harga saham untuk saham dengan istilah saham goreng-goreng sulit untuk diprediksi. Sedikit trigger perubahan harga dapat berdampak pada psikologis para trader saham sehingga harga saham signifikan berubah bahkan bisa langsung ARA (Auto Reject Atas), namun resiko yang mengerikan adalah turun signifikan hingga ARB (Auto Reject Bawah) dan terjebak dalam kondisi ARB berhari-hari sampai dengan harga resistant.

Investasi saham alangkah baiknya untuk menghindari mencari keuntungan dengan cara trading yang spekulatif karena lebih beresiko untuk para pemula. Lebih baik investor pemula mempelajari analisis fundamental saham, walaupun membutuhkan waktu untuk mempelajari namun dapat mencegah kerugian loss akibat volatilitas harga saham yang sarat permainan "bandar".

Investor retail melakukan investasi dipasar reguler, pasar reguler berbeda dengan pasar negosiasi, jadi pendekatan fundamental yang mudah dianalisis di pasar reguler untuk investor pemula adalah EPS, dividend yield, DPR (dividend payout ratio), PER (price earning ratio) dan PBV (price to book value). Untuk postingan saat ini saya hanya memberikan cara-cara menghitung EPS, dividen, DPR kepada para pembaca sedangkan untuk PER dan PBV akan saya bagikan dipostingan berikutnya.





2. Penjelasan Analisis Fundamental.

Analisis fundamental saham yang saya jelaskan dipostingan akan saya upayakan tersampaikan secara ringkas, padat dan mencerahkan pembaca. Contoh analisis bagi pemula akan lebih baik jika dijelaskan secara komprehensif.

Analisis fundamental didasari dari kondisi fundamental perusahaan yang mencerminkan nilai intrinsik saham (bukan harga saham) yang berbasis pasar dan atau kinerja keuangan. Untuk berbasis pasar digunakan pendekatan pasar dengan cara membandingkan rasio pasar beberapa emiten dan rata-rata industri, sedangkan berbasis kinerja perusahaan maka yang digunakan adalah pendekatan pendapatan yang menghasilkan arus kas bebas (Free cash flow) dan laba bersih.

FCF (free cash flow) dan laba bersih adalah nilai yang sering digunakan para investor fundamentalis dalam mengukur harapan return di masa yang akan datang. Kemampuan perusahaan mengelola FCF dengan baik dengan growth meningkat, kinerja perusahaan yang bagus dengan pertumbuhan yang laba bersih yang baik setiap tahun akan memberikan expected return yang baik pula.

FCF (free cash flow) secara sederhana adalah besarnya uang cash yang dihasilkan dari hasil operasional bisnis perusahaan dikurangi kewajiban hutang beresiko. Artinya nilai FCF menjadi pertimbangan perusahaan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham. Pembagian mempertimbangkan kas setelah dikurangi penganggaran operasional, jika nilai kas besar melebihi laba bersih tahun berjalan, memungkinkan emiten untuk membagikan dividen diatas nilai laba bersih. Contoh kondisi dimana emiten membagikan dividen melebihi laba bersih dengan bersumber dari kas adalah PT. Mitra Phinastika Mustika, Tbk (Kode emiten MPMX).


Total Dividen Dibagikan Sebesar 496 milyar.
Total Dividen Dibagikan Sebesar 496 milyar.


Dividend Pay Out Ratio MPMX tahun 2018 sebesar 419,4%, artinya 4 kali melebihi EPS.
Dividend Pay Out Ratio MPMX tahun 2020 sebesar 419,4%, artinya 4 kali melebihi EPS.


Laba Per Saham (EPS) MPMX tahun 2020.
Laba Per Saham (EPS) MPMX tahun 2020 sebesar 41, NI sebesar 94,3 milyar.


Dari gambar diatas diketahui NI tahun 2020 sebesar 94,3 milyar, sedangkan total dividen yang dibagikan sebesar 496 milyar. Total dividen melebihi NI (laba bersih) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa laba bersih bukan menjadi dasar acuan wajib perusahaan untuk membagikan dividen. MPMX membagikan dividen 4 kali lipat lebih besar dari EPS nya, jadi MPMX akan mengeluarkan kas sebesar 4 kali net income yang dikeluarkan sebagai dividen kepada para pemegang saham. Makna kas disini berarti terdapat pertimbangan perhitungan arus kas bebas yang dapat diberikan kepada pemegang saham.






2.1 Apakah nilai Net Income diabaikan?.

Dengan menjadikan arus kas bebas sebagai dasar pertimbangan pembagian dividen bukan berarti Net Income atau laba bersih diabaikan, net income akan menjadi ukuran apakah net income setiap tahun memiliki trend meningkat atau tidak?. Net Income bukan berarti basis data final, keputusan berinvestasi bukan dilihat dari berapa net income nya, namun berapa EPS yang dihasilkan? Dan seberapa besar dividen yang disalurkan atau Dividend Payout Ratio? dan berapa laba yang dicadangkan sebagai modal perusahaan untuk tumbuh, ekspansi melalui OPEX dan CAPEX?.

2.2 Bagaimana menggunakan informasi arus kas bebas (free cash flow) dan net income untuk analisis?.

Saya biasanya menggunakan pendekatan arus kas bebas untuk melihat kemampuan kas emiten untuk membagikan dividen , bisa saja EPS besar namun kas tidak tersedia dikarenakan habis untuk anggaran operasional dan pembayaran pokok hutang bank sehingga dividen yield pada periode tersebut rendah bahkan bisa tidak dibagikan. 

Sebagai contoh, saham A memiliki EPS sebesar 100 per saham, namun asumsi Arus Kas Bebas yang dihitung sebesar -20 per saham maka kecil kemungkinan emiten A akan membagikan dividen dan kecil kemugkinan harga saham emiten A akan naik dan stabil dikarenakan tidak memberikan harapan yang bagus pada periode tersebut (akibat peluang dividen periode berjalan sangat kecil). Berbeda lagi dengan kasus saham B, memiliki EPS 10 per saham periode berjalan namun asumsi cadangan kas yang dihitung sangat besar yakni 200 per saham maka besar kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen karena perusahaan memiliki tabungan kas yang besar dan besar kemungkinan juga harga akan naik dan stabil mengingat harapan return tinggi maka permintaan akan naik, berimbas pada kenaikan harga saham. 


3. Pengertian EPS, DPR dan dividend yield.

EPS, DPR dan dividen yield memiliki keterkaitan, EPS juga memiliki keterkaitan dengan PER, dan sangat dipengaruhi oleh aksi korporasi split, HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau Right Issue) dan dividen dalam bentuk saham. DPR memiliki keterkaitan kepada rencana manajemen, RUPS dan juga pemilik saham mayoritas, DPR yang besar melebihi 50% setiap tahunnya bahkan hingga 100% bisa diartikan bahwa perusahaan tersebut belum memiliki rencana ekspansi sehingga tidak mencadangkan laba bersih yang didapatkan. Sedangkan pengertian dividen yield adalah persentase keuntungan dividend per lembar terhadap harga saham, jika pembaca mengadop konsep bank konvensional maka suku bunga deposito dapat menjadi perbandingan terhadap dividen yield.

3.1 Pengertian EPS, Laba Per Saham.

Pengertian secara teori EPS adalah sebagai berikut:

"The amount earned during the period on behalf of each outstanding share of common stock, calculated by  dividing the period’s total earnings available for the firm’s common stockholders by the number of shares of common stock outstanding."(Lawrence J. Gitman, 2015:9).

EPS adalah besaran laba bersih tahun berjalan untuk per lembar saham. Apabila setelah listing tidak ada aksi korporasi yang mempengaruhi jumlah saham beredar, maka saham yang menjadi dasar hitungan untuk EPS adalah lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Contoh nya adalah sebagai berikut:.

Lembar Saham Untuk Perhitungan EPS.
Lembar Saham Untuk Hitungan EPS.

Untuk lebih mengetahui rincian lembar saham, dapat dibaca dalam laporan keuangan bagian catatan atas laporan keuangan, seperti dibawah ini:

Catatan atas laporan keuangan untuk EPS dan jumlah saham 1.
Catatan atas laporan keuangan untuk EPS, laba bersih dan jumlah saham.

Sedangkan untuk laba yang digunakan sebagai perhitungan EPS adalah laba bersih periode berjalan, adapun perusahaan besar dengan banyak subsidiary (anak perusahaan) maka perhitungan laba bersih akan berbeda.Untuk postingan ini saya menyampaikan contoh yang mudah yaitu perusahaan yang baru IPO dan core bisnis yang tidak rumit pendapatannya.

Laba Bersih Periode Berjalan 1.
Laba bersih periode berjalan.

Formula atau rumus Earnings Per Share (EPS).

Bagaimana cara hitung EPS? cara hitung EPS dapat menggunakan formulasi Rumus EPS (Earnings Per Share) sebagai berikut:

Rumus Formula Earnings Per Share EPS 1.
Rumus Formula Earnings Per Share EPS.

3.2 Pengertian Dividend Payout Ratio.

Perusahaan melakukan aktivitas bisnis untuk menghasilkan keuntungan dan bisnis harus dapat berkelanjutan menghadapi lingkungan usaha. Berkelanjutan atau going concern dihadapkan pada resiko perubahan lingkungan usaha termasuk didalamnya persaingan usaha, ekspansi dan perubahan teknologi. 

Untuk menghadapi perubahan lingkungan usaha maka perusahaan harus melakukan investasi dan mencadangkan kas untuk operasional yang cukup. Keputusan penggunaan investasi perusahaan disebut capital expenditure atau belanja modal, sedangkan cadangan kas untuk operasional disebut operational expenditure atau operational expense. 

Sumber kas capex dan opex (capital expenditure dan operational expenditure) didapatkan dari akumulasi laba bersih yang ditahan atau dalam laporan neraca disebut "saldo laba bersih yang belum ditentukan penggunaannya". Akumulasi laba bersih ditahan didapatkan dari akumulasi pencadangan laba bersih berjalan (saat ini) untuk kepentingan investasi dan operasional. Besarnya pencadangan laba bersih bergantung pada kebijakan Dividend Payout Ratio perusahaan.

Jika perusahaan memutuskan DPR sebesar 40% dari laba bersih maka sisanya yang sebesar 60% akan dicadangkan untuk kepentingan investasi dan operasional. Perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang membagikan dividen namun tetap mempertimbangkan rencana kedepan untuk going concern sehingga perusahaan dapat ekspansi dan tumbuh, growth perusahaan tumbuh, laba pun akan tumbuh sehingga berdampak pada harga saham akan naik mengikuti kinerja laba perusahaan.

3.3 Dividend Yield.

Dividend yield adalah perhitungan keuntungan dividend per saham (DPS) terhadap harga saham per lembar dipasar pada saat penutupan hari perdangangan cum dividend. Dividend yield dilambangkan dengan persentase sehingga banyak investor membandingkan dividen yield dengan bunga deposito bank. Jika DPS sebesar Rp. 5,-, harga saham penutupan pada saat cum dividend sebesar Rp. 50,- maka dividend yield sebesar 10%.

Formula atau rumus menghitung dividend.

Kita asumsikan menggunakan data keuangan PT. FIM Perkasa Utama, Tbk, diasumsikan DPR 100%, harga saham per lembar pada saat cum dividend diasumsikan Rp. 50,- per lembar, 1 lot sebanyak 100 saham, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Rumus atau formula dividend yield 1.
Rumus atau formula dividend yield.

Jika memiliki satu lot saham (100 lembar) dengan asumsi DPR 100%, maka pendapatan dividen yang diperoleh adalah sebagai berikut :.

Pendapatan dari dividend 1.
Pendapatan dari dividend.

4. Analisis Rasio Hutang, Growth dan Saldo Laba Ditahan.

Setelah menganalisis harapan mendapatkan dividend, maka perhatian berikutnya adalah rasio hutang, growth EBITDA dan saldo laba ditahan. Jika harapan dividend bagus kedepannya maka perlu dilihat kembali rasio hutang group usaha dan perusahaannya.

Rasio hutang yang besar dengan hutang beresiko yang memungkinkan untuk digugat PKPU atau pailit, maka ada kecenderungan perusahaan akan sulit membagikan dividen, lebih buruk lagi jika group usaha terlilit hutang sehingga rugi, maka arus kas diprioritaskan untuk membayar kewajiban hutang ketimbang membagikan dividen.

Growth laba operasi atau EBITDA menjadi pertimbangan berikut nya, apakah tumbuh stabil atau volatilitas tinggi. Laba ini tergantung preferensi investor, saya pribadi lebih menyukai yang tumbuh stabil walaupun dividend tumbuh tidak terlalu besar, pertumbuhan EPS yang stabil pada akhirnya akan mempengaruhi peningkatan harga saham.

Yang terakhir yang harus diperhatikan adalah saldo laba ditahan atau saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Jika saldo laba ditahan negatif atau defisit maka perusahaan tidak bisa membagikan dividen berdasarkan undang undang, yaitu Undang Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 mengatur bahwa Dividen hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.

Sumber :.
1.  Website MPM Group link.
2. Buku Manajemen Keuangan link.
3. Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas link.

Baca Juga. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unduh Ebook Manajemen Pemasaran 15th Global Edition 2016 Philip Kotler PDF

Pengertian Fungsi Manajemen Konsep POLC (Planning, Organizing, Leading dan Controling)

Fungsi Manajemen Menurut Henry Fayol (POCCC/POSDC dan Principles of Management)