Pengertian Strategi Integrasi (Integration Strategi)

Strategi integrasi juga disebut Strategi Kontrol Manajemen, strategi integrasi memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan kendali atas distributor, pemasok dan / atau pesaing.

Kerangka strategi induk (grand strategies) memaparkan bahwa strategi integrasi vertikal dan horizontal bagus diterapkan pada kondisi rapid growth market.

1. Strategi Integrasi Vertikal.

Integrasi vertikal adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan kendali atas pemasok atau distributornya untuk meningkatkan kekuatan perusahaan di pasar, mengurangi biaya transaksi dan mengamankan pasokan atau saluran distribusi.

 

Strategi integrasi vertikal mendorong perusahaan  untuk meningkatkan keunggulan bersaing melalui peningkatan value dari rangkaian rantai nilai. Value chain terdapat unit-unit yang berkontribusi untuk menghasilkan nilai, strategi integrasi vertikal mengarahkan bisnis utama untuk mengakuisisi atau mendirikan unit-unit otonom yang terintegrasi dengan bisnis utama untuk mencapai keunggulan bersaing. 

Sebuah perusahaan memilih integrasi vertikal untuk memastikan kontrol penuh atas pasokan bahan baku untuk memproduksi produk-produknya. Vertical Integration juga dapat digunakan untuk mengambil alih kendali distribusi produk-produknya.

Strategi integrasi vertikal terbagi menjadi dua strategi integrasi vertikal hilir dan strategi integrasi vertikal hulu. Strategi integrasi hilir menguasai distributor sampai dengan penjualan sedangkan strategi integrasi hulu menguasai produksi bahan mentah, faktor produksi, fabrikasi dan semi finished goods.

2. Strategi Integrasi Horizontal.

Integrasi horizontal adalah proses memperoleh atau menggabungkan dengan pesaing, yang mengarah ke konsolidasi industri. Integrasi horizontal adalah strategi di mana perusahaan mengakuisisi, merger, atau mengambil alih perusahaan lain dalam rantai nilai industri yang sama.

Strategi integrasi horisontal bertujuan ke konsolidasi industri atau penguasaan market share di suatu industri. Dengan menguasai market share maka akan menguasai produk yang dijual, selanjutnya akan memperkuat bargaining position dihadapan buyer.

3. Perbedaan Strategi Integrasi Horizontal dan Vertikal.

Strategi integrasi horizontal bertujuan untuk menguasai pasar (konsolidasi industri), meningkatkan share value, mengurangi pesaing, memperluas cakupan pasar, mengakuisisi buyer eksisting milik pesaing, memiliki portfolio distributor dan supplier yang cenderung merupakan rahasia bisnis.

Strategi ini membantu dalam mendapatkan kendali atas pasar, dengan diakusisinya atau merger dengan pesaing maka dapat menguasai pasokan pasar sehingga buyer terbatas dalam memilih supplier.

Contoh Market Share Sebelum Integrasi Horizontal Diterapkan.

Contoh Market Share Sesudah Integrasi Horizontal Diterapkan.

Strategi integrasi vertikal bertujuan untuk menguasai rantai produk, dari hulu yakni raw material sampai dengan finished goods sehingga dapat meningkatkan keunggulan bersaing atau memperkuat value chain. Dengan menguasai hulu maka operasional bisnis utama tidak tergantung oleh supplier eksternal dan juga dengan menguasai hilir maka akan memudahkan bisnis utama untuk mendistribusikan produk sekaligus tidak tergantung oleh pihak eksternal dalam upaya mendistribusikan produk.

Strategi integrasi vertikal berguna untuk mendapatkan kontrol atas industri, melalui strategi ini akan menurunkan bargaining position of buyer dan bargaining position of supplier sehingga dapat mempermudah mengontrol supplier dan buyer dalam industri.

Contoh Rantai Nilai Strategi Integrasi Vertikal.